CERMIN KEHIDUPAN MASYARAKAT MELAYU DENGAN CIRI KHASNYA
Bahasa menunjukkan suatu bangsa. Bangsa Indonesia termasuk bangsa melayu berada di kawasan Asia tenggara. Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki ragam budaya. Budaya – budaya Indonesia memiliki ciri khas yang setiap daerahnya terlihat dengan jelas. Budaya Indonesia sangat di kenal oleh bangsa lain dengan diperagakan berbagai even.
Indonesia cara berfikir, mencurhakan perasaan, berbicara juga memiliki ciri khas yang berbeda. Hal ini, sebagai bukti bagaimana mmengungkapkan suatu hal dengan gaya yang berbeda. Ungkapan perasaan tersebut tentunya bangsa Indonesia dengan naluri yang cukup kuat dan singkat, padat, memiliki makna yang mendalam.
Apa diantaranya?. Salah satunya adlah bagaimana cara mengungkapkan perasaan dengan lewat pantun. Pantun itulah yang menjadi perhatian dunia. Sebagai karangan terikat pada aturan persajakan, pantun memiliki sampiran dan isi. Sampiaran sebagai pembayang bagi maksud yang ingin disampaikan, sedangkan isi berperan sebagai makna atau gagasan yang ingin dnyatakan walaup un pada umumnya pantun terdiri dari empat baris dengan pola a-b-a-b atau a-a-a-a. Pantun tidak dapat melelbih dari empat baris. Mengpa demikian. Pantun tidak hanya makna yang adiperhatikan. Akan tetapi bagaimana cara menyampaikan juga sangat berpengaruh. Kalau pantun sampirannya terdiri dari tiga baris akan kehilangan irama,, nada dan menghancurkan makna itu sendiri.
Pantun berbeda dengan syair, yang lahir dari tradisi tulis. Muncul bersamaan dengan perkembangan agama Islam. Perkembangan agama Islam banyak melahirkan sastra sastra, yaitu sastra Arab, Persia. Pantun lahir dari tradisi llisan dan tampaknya sedikit dipengaruhi oleh budaya luar. Banyak pendapat dri kalngan para peneliti bahwa hubungan tidak terbatas pada persamaan atau kesejajaran bunyi , tetapi juga hubungan bunyi.
Penyebaran pantun begitu luasnya di kepaulauan Nusantara. Ia tidak hanya digemari dan di kenal oleh orang Melayu tetapi juga oleh suku bangsa lain seperti Aceh, gayo, Batak, Mandaling, Minangkabau, lampung, sunda, Jawa, Madura, Bugis, dan suku bangsa lain di Nusantara.
Kapan sejak munculnya pantun?. Pada abad ke 8-11 ketika bahasa Melayu dijadikan lngua franca di bidang perdagangan. Atau juga ketika zaman pesatnya perkembangan agama Islam. Ketika bahasa Melayu naik peranannya bukan sekadar sebagai bahasa pergaulan dalam perdagangan, tetapi juga bahasa pergaulan antaretnik di Nusantara dalam bidang politik, administrasi, iintelektual dan kebuadayaan.
Dari mana datangnya linta
Dari sawah turun ke kali
Dari datangnya cinta
Dari mata turun ke hati
Bagian berikutnya......................................dilanjutkan
Setiawan, S.Pd.
Guru SMAN 1 Ciawigebang
Di sana gunung di sinni gunung
Di tengah tengahnya buga melati
Ke sana bingung ke sini bingung
Dua duanya menarik hati
Kunjung kunjung di bukit tinggi
Kolam sebuah di bawahnya
Wajib insan mengenal diri
Sifat Allah pada tubuhnya
Pisang emas di bawa berlayar
Masak sebiji di dalam peti
Hutang emass dapat di bayar
Hutag budi di bawa mati
Sudah puas kutanam ubi
Nenas juga di pandang orang
Sudah puas kutanam budi
Emas juga dipandang orang
25 Januari 2012
PANTUN
17.38
republik sastra
0 komentar:
Posting Komentar